
PIL KB
Pil KB adalah alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang berisi hormon estrogen dan progesteron. Penggunaan pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan dengan benar dan konsisten
Mekanisme
Pil KB bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur. Pil KB juga mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh yang mengatur siklus menstruasi dan mencegah (pelepasan sel telur) ovulasi.
Keuntungan
1) Tidak mengganggu hubungan seksual.
2) Siklus haid menjadi teratur dan jumlah darah haid berkurang sehingga mencegah terjadinya anemia.
3) Mudah dihentikan setiap saat.
4) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
5) Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan
2) Siklus haid menjadi teratur dan jumlah darah haid berkurang sehingga mencegah terjadinya anemia.
3) Mudah dihentikan setiap saat.
4) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
5) Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan
Kerugian
1) Mual pada 3 bulan pemakaian pertama.
2) Pusing.
3) Nyeri payudara.
4) Perdarahan bercak pada pemakaian 3 bulan pertama.
5) Tidak dapat digunakan pada perempuan yang sedang menyusui.
6) Tidak dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS. (Affandi B dkk, 2021).
2) Pusing.
3) Nyeri payudara.
4) Perdarahan bercak pada pemakaian 3 bulan pertama.
5) Tidak dapat digunakan pada perempuan yang sedang menyusui.
6) Tidak dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS. (Affandi B dkk, 2021).
Indikasi
1) Usia reproduksi.
2) Sudah memiliki anak/belum.
3) Pasca keguguran, aborsi, kehamilan ektopik.
4) Anemia karena haid.
5) Siklus haid tidak teratur.
2) Sudah memiliki anak/belum.
3) Pasca keguguran, aborsi, kehamilan ektopik.
4) Anemia karena haid.
5) Siklus haid tidak teratur.
Efektivitas
pil KB memiliki tingkat efektivitas yang tinggi jika diminum secara teratur dan benar. Risiko kehamilan terjadi pada 0,1-5 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
Kontraindikasi
1) Hamil/diduga hamil.
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Menyusui.
4) Memiliki penyakit jantung, stroke atau tekanan darah (Ernawati, Susanti, Ida Prijatni, dkk, 2022).
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Menyusui.
4) Memiliki penyakit jantung, stroke atau tekanan darah (Ernawati, Susanti, Ida Prijatni, dkk, 2022).
Efek Samping
Nausea (rasa ingin muntah).
1) Nyeri payudara (payudara terasa kencang).
2) Gangguan haid.
3) Hipertensi.
4) Acne.
5) Penambahan berat badan. (Stellata A.G, Fitriani R, Kusumawati Y, dkk, 2023)
1) Nyeri payudara (payudara terasa kencang).
2) Gangguan haid.
3) Hipertensi.
4) Acne.
5) Penambahan berat badan. (Stellata A.G, Fitriani R, Kusumawati Y, dkk, 2023)